Hyundai Accent merupakan sedan produksi pabrikan Korea
dengan konsep sedan di kelas Low End.Peluncurannya dilakukan pada tahun 1995
dengan cara rebranding menggunakan penamaan Bimantara Cakra sebagai mobil
nasional yang di edarkan ole PT Citra Mobil Nasional.Diperkenalkan pada waktu
bersamaan dengan edisi sebelumnya Hyundai Elantra (Bimantara Nenggala) di level
High End,di kelas sedan.
Rebranding Cakra ini tidaklah bertahan lama.Ketika model
fecelift dilakukan sekitar taun 1998,mobil ini berganti menggunakan nama
Hyundai Accent.Sejak pertama kali dikenalkan,Cakra ini menjadi pesaing
kompetitor seperti Timor S515 (KIA Sephia),Toyota Soluna,dan Honda City EXi.Setelah
mengalami masa facelift,Cakra yang kini berubah nama menjadi Hyundai Accent
mendapat penambahan pesaing yakni Honda City Type Z dan Suzuki Baleno Facelift.
Penjualannya terus dihentikan pada tahun 2001 lalu di
gantikan Hyundai Accent Verna.Beberapa unit mmasi diproduksi hingga tahun 2006
khusus untuk armada taksi,dan nama nya di gunakan adalah Hyundai Excell (versi
taksi).
View dari luar yang dapat di berikan adalah desainnya yang
maskulin dan sylish.
Exsterior depan Hyundai Accent
Perbedaan antara ketiganya tidak banyak,ketika masih menggunakan
nama Bimantara,mobil ini mengusung lampu bulat namun agak tipis dengan ujung
runcing.Pada model ini masih belum di lengkapi oleh foglamp.Sedangkan pada
bagian belakang,lapu sein yang digunakan berwarna orange.Ketika facelift
dilakukan ,foglamp turut dijadikan standart,bentuk headlamp menjadi lebih bulat
dan lampu sein belakang berganti warna menjadi putih.Selain itu,desain bumper
dari Accent dan Excell terlebit lebih agresif.
Eksterior belakang Hyundai Accent
Interior Hyundai
Accent X3 / Bimantara Cakra
Disinilah bagian yang disukai bagi sebagian orang.Desain
dasboard yang cukup simple namun pada saat itu sudah tergolong modern.Lihat
saja susunan tombol kontrol yang sangat rapi.Dari atas hingga ke bawa terdapat
kisi-kisi AC berbentuk membulat,lalu ada tape dan terakhir ada pengatur suhu
udara kabin.
Interior Hyundai Accent
Kinerja dan Performa
mesin Hyundai Accent X3 / Bimantara Cakra
Tenaga yang di keluarkan tergolong kecil,namun hal ini di
tebus oleh bobotnya yang sangat ringan sehingga andling menjadi lincah dengan
konsumsi baan bakar irit.
Spesifikasi mesin yang ditawarkan ampir menyerupai sedan
Mitsubishi EVO 3 dan Lancer EVO 4 dengan rasio kompresi tinggi.Impact
nya,gejala mesin terdengar ngelitik sering kali terjadi ketika mobil ini
konsumsi premium biasa.
Engine Hyundai Accent
Mesin yang digunakan berupa mesin bensin Alpa II
berkapasitas 1.5 (1.500cc) 4 silinder segaris dan mengandalkan camshaft tunggal
(SOHC) untuk mengoperasikan katup pada setiap silinder dengan sistem pasokan bahan
bakar diganti menjadi Electronic Control Fuel Injection (ECFI).
Ketika tipe facelift dilakukan,sistem pasokan baan bakar
diganti menjadi Electronic Multipoint Injection (MPI) seingga konsumsi BBM
menjadi lebih irit.Tenaga yang dihasilkan di antara keduanya masih sama,yaitu
sebesar 87 HP pada 5.500 RPM dan Torsi 131 Nm pada 3500 RPM.Tenaga terbatas
dengan torsi besar menempatkan Accent di posisi puncak dalam hal akselerasi
karena bobot bodynya yang ringan,hanya 945 kg saja.
Hyundai Accent, Excel dan Cakra |
|
Spesifikasi
|
Mesin : 1.5 liter injeksi, 4 silinder
segaris 12 katup SOHC.
Tenaga : 87 HP @5.500 RPM.
Torsi : 131 Nm @3.500 RPM.
Konsumsi BBM : 11-12 km/L (dalam kota)
dan 17-19 km/L (luar kota) *perkiraan
Transmisi : Manual 5-speed dan matic
4-speed.
Suspensi : Depan MacPherson strut
independent, belakang independent dengan per keong.
Rival : Honda City, Kia Sephia / Timor
S515 ; Suzuki Baleno 1.5 dan Toyota Soluna.
Tahun penjualan : Cakra (1996 – 1997),
Accent (1998-2001), Excel ( hingga 2006). |
Kelebihan
|
Model tidak kaku.
Sangat irit.
Mesin bandel.
Bantingan empuk.
Sparepart melimpah dan murah.
Perawatan mudah.
Fitur komplit.
Lumayan nyaman.
|
kekurangan
|
Image taksi.
Mesin rawan menggelitik ketika
dicekokin bensin biasa.
Ukuran body terlalu kecil.
Kabin sempit.
Power window hanya di kaca depan.
Limbung pada kecepatan tinggi jika
mobil tidak diisi penuh.
Jaringan aftersales.
Mutu sparepart kurang awet.
|
0 komentar:
Posting Komentar